Sabtu, 21 Juli 2012

Albert Einstein..



Albert Einstein. Lahir tahun 1879, di kota Ulm, Jerman. dalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”.
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan “Orang Abad Ini” oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama “Einstein” digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya “Albert Einstein” didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Dia memasuki perguruan tinggi di Swiss dan menjadi warganegara Swiss tahun 1900. Di tahun 1905 dia mendapat gelar Doktor dari Universitas Zurich tetapi (anehnya) tak bisa meraih posisi akademis pada saat itu. Di tahun itu pula dia menerbitkan kertas kerja perihal “relatif khusus,” perihal efek foto elektrik, dan tentang teori gerak Brown. Hanya dalam beberapa tahun saja kertas-kertas kerja ini, terutama yang menyangkut relativitas, telah mengangkatnya menjadi salah seorang ilmuwan paling cemerlang dan paling orisinal di dunia. Teori-teorinya sangat kontroversial. Tak ada ilmuwan dunia kecuali Darwin yang pernah menciptakan situasi kontroversial seperti Einstein. Akibat itu, di tahun 1913 dia diangkat sebagai mahaguru di Universitas Berlin dan pada saat berbarengan menjadi Direktur Lembaga Fisika “Kaisar Wilhelm” serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia.
Jabatan-jabatan ini tidak mengikatnya untuk sebebas-bebasnya mengabdikan sepenuh waktu melakukan penyelidikan-penyelidikan, kapan saja dia suka. adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan “Orang Abad Ini” oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama “Einstein” digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya “Albert Einstein” didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Masa muda dan universitas
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang “kosong” ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;j dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule.
Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan. Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
Kerja dan Gelar Doktor
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana “menjelaskan dirinya secara benar”. Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadi dan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis “Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen” (“On a new determination of molecular dimensions”) dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik, dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke “Annalen der Physik”. Mereka biasanya ditujukan kepada “Annus Mirabilis Papers” (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
Seorang ilmuwan terhebat abad ke-20.Termasuk karena teori “relativitas”-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus “relativitas” yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum “relativitas” yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. Pepatah bilang, “semuanya adalah relatif.” Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.
Bayangkanlah sebuah pesawat ruang angkasa –sebutlah namanya X–meluncur laju menjauhi bumi dengan kecepatan 100.000 kilometer per detik. Kecepatan diukur oleh pengamat, baik yang berada di pesawat ruang angkasa X maupun di bumi, dan pengukuran mereka bersamaan. Sementara itu, sebuah pesawat ruang angkasa lain yang bernama Y meluncur laju pada arah yang sama dengan pesawat ruang angkasa X tetapi dengan kecepatan yang berlebih. Apabila pengamat di bumi mengukur kecepatan pesawat ruang angkasa Y, mereka mengetahui bahwa pesawat itu melaju menjauhi bumi pada kecepatan 180.000 kilometer per detik. Pengamat di atas pesawat ruang angkasa Y akan berkesimpulan serupa.
Nah, karena kedua pesawat ruang angkasa itu melaju pada arah yang bersamaan, akan tampak bahwa beda kecepatan antara kedua pesawat itu 80.000 kilometer per detik dan pesawat yang lebih cepat tak bisa tidak akan bergerak menjauhi pesawat yang lebih lambat pada kadar kecepatan ini.
Tetapi, teori Einstein memperhitungkan, jika pengamatan dilakukan dari kedua pesawat ruang angkasa, mereka akan bersepakat bahwa jarak antara keduanya bertambah pada tingkat ukuran 100.000 kilometer per detik, bukannya 80.000 kilometer per detik. Kelihatannya hal ini mustahil. Kelihatannya seperti olok-olok. Pembaca menduga seakan ada bau-bau tipu. Menduga jangan-jangan ada perincian yang disembunyikan. Padahal, sama sekali tidak! Hasil ini tidak ada hubungannya dengan tenaga yang digunakan untuk mendorong mereka.
Tak ada keliru pengamatan. Walhasil, tak ada apa pun yang kurang, alat rusak atau kabel melintir. Mulus, polos, tak mengecoh. Menurut Einstein, hasil kesimpulan yang tersebut di atas tadi semata-mata sebagai akibat dari sifat dasar alamiah ruang dan waktu yang sudah bisa diperhitungkan lewat rumus ihwal komposisi kecepatannya. Tampaknya merupakan kedahsyatan teoritis, dan memang bertahun-tahun orang menjauhi “teori relativitas” bagaikan menjauhi hipotesa “menara gading,” seolah-olah teori itu tak punya arti penting samasekali. Tak seorang pun tentu saja tidak membuat kekeliruan hingga tahun 1945 tatkala bom atom menyapu Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu kesimpulan “teori relativitas” Einstein adalah benda dan energi berada dalam arti yang berimbangan dan hubungan antara keduanya dirumuskan sebagai E = mc2. E menunjukkan energi dan m menunjukkan massa benda, sedangkan c merupakan kecepatan cahaya. Nah, karena c adalah sama dengan 180.000 kilometer per detik (artinya merupakan jumlah angka amat besar) dengan sendirinya c2 (yang artinya c x c) karuan saja tak tepermanai besar jumlahnya. Dengan demikian berarti, meskipun pengubahan sebagian kecil dari benda mampu mengeluarkan jumlah energi luar biasa besarnya.
Orang karuan saja tak bakal bisa membikin sebuah bom atom atau pusat tenaga nuklir semata-mata berpegang pada rumus E = mc2. Haruslah dikaji pula dalam-dalam, banyak orang memainkan peranan penting dalam proses pembangkitan energi atom. Namun, bagaimanapun juga, sumbangan pikiran Einstein tidaklah meragukan lagi. Tak ada yang cekcok dalam soal ini. Lebih jauh dari itu, tak lain dari Einstein orangnya yang menulis surat kepada Presiden Roosevelt di tahun 1939, menunjukkan terbukanya kemungkinan membikin senjata atom dan sekaligus menekankan arti penting bagi Amerika Serikat selekas-lekasnya membikin senjata itu sebelum didahului Jerman. Gagasan itulah kemudian mewujudkan “Proyek Manhattan” yang akhirnya bisa menciptakan bom atom pertama.
“Teori relativitas khusus” mengundang beda pendapat yang hangat, tetapi dalam satu segi semua sepakat, teori itu merupakan pemikiran yang paling meragukan yang pernah dirumuskan manusia. Tetapi, tiap orang ternyata terkecoh karena “teori relativitas umum” Einstein merupakan titik tolak pikiran lain bahwa pengaruh gaya berat bukanlah lantaran kekuatan fisik dalam makna yang biasa, melainkan akibat dari bentuk lengkung angkasa luar sendiri, suatu pendapat yang amat mencengangkan!
Bagaimana bisa orang mengukur bentuk lengkung ruang angkasa?. Einstein bukan sekedar mengembangkan secara teoritis, melainkan dituangkannya ke dalam rumusan matematik yang jernih dan jelas sehingga orang bisa melakukan ramalan yang nyata dan hipotesanya bisa diuji. Pengamatan berikutnya –dan ini yang paling cemerlang karena dilakukan tatkala gerhana matahari total– telah berulang kali diyakini kebenarannya karena bersamaan benar dengan apa yang dikatakan Einstein.
Teori umum tentang relativitas berdiri terpisah dalam beberapa hal dengan semua hukum-hukum ilmiah. Pertama, Einstein merumuskan teorinya tidak atas dasar percobaan-percobaan, melainkan atas dasar-dasar kehalusan simetri dan matematik. Pendeknya berpijak diatas dasar rasional seperti lazimnya kebiasaan para filosof Yunani dan para cendekiawan abad tengah perbuat. Ini berarti, Einstein berbeda cara dengan metode ilmuwan modern yang berpandangan empiris. Tetapi, bedanya ada juga: pemikir Yunani dalam hal pendambaan keindahan dan simetri tak pernah berhasil mengelola dan menemukan teori yang mekanik yang mampu bertahan menghadapi percobaan pengujian yang rumit-rumit, sedangkan Einstein dapat bertahan dengan sukses terhadap tiap-tiap percobaan. Salah satu hasil dari pendekatan Einstein adalah bahwa teori umum relativitasnya dianggap suatu yang amat indah, bergaya, teguh dan secara intelektual memuaskan semua teori ilmiah.
Teori relativitas umum juga dalam beberapa hal berdiri secara terpisah. Kebanyakan hukum-hukum ilmiah lain hanya kira-kira saja berlaku. Ada yang kena dalam banyak hal, tetapi tidak semua. Sedangkan mengenai teori umum relativitas, sepanjang pengetahuan, sepenuhnya diterima tanpa kecuali. Tak ada keadaan yang tak diketahui, baik dalam kaitan teoritis atau percobaan praktek yang menunjukkan bahwa ramalan-ramalan teori umum relativitas hanya berlaku secara kira-kira. Bisa saja percobaan-percobaan di masa depan merusak nama baik hasil sempurna yang pernah dicapai oleh sesuatu teori, tetapi sepanjang menyangkut teori umum relativitas, jelas tetap merupakan pendekatan yang paling diandalkan bagi setiap ilmuwan dalam usahanya menuju kebenaran terakhir.
Meskipun Einstein teramat terkenal dengan “teori relativitas”-nya, keberhasilan karyanya di bidang ilmiah lain juga membuatnya tersohor selaku ilmuwan dalam setiap segi. Nyatanya, Einstein peroleh Hadiah Nobel untuk bidang fisika terutama lantaran buah pikiran tertulisnya membeberkan efek-efek foto elektrik, sebuah fenomena penting yang sebelumnya merupakan teka-teki para cerdik pandai. Dalam karya tulisan ilmiah itu Einstein membuktikan eksistensi photon, atau partikel cahaya. Anggapan lama lewat percobaan yang tersendat-sendat mengatakan bahwa cahaya itu terdiri dari gelombang elektro magnit, dan gelombang serta partikel merupakan konsep yang berlawanan. Sedangkan hipotesa Einstein menunjukkan suatu perbedaan yang radikal dan amat bertentangan dengan teori-teori klasik. Bukan saja hukum foto elektriknya terbukti punya arti penting dalam penggunaan, tetapi hipotesanya tentang photon punya pengaruh besar dalam perkembangan teori kuantum (hipotesa bahwa dalam radiasi, energi elektron dikeluarkan tidak kontinyu melainkan dalam jumlah tertentu) yang saat ini merupakan bagian tak terpisahkan dari teori itu.
Dalam hal menilai arti penting Einstein, suatu perbandingan dengan Isaac Newton merupakan hal menyolok. Teori Newton pada dasarnya mudah dipahami, dan kegeniusannya sudah tampak pada awal mula perkembangan. Sedangkan “teori relativitas” Einstein teramat sulit dipahami biarpun lewat penjelasan yang cermat dan hati-hati. Lebih-Lebih rumit lagi jika mengikhtisarkan aslinya! Tatkala beberapa gagasan Newton mengalami benturan dengan gagasan ilmiah pada jamannya, teorinya tak pernah tampak luntur atau goyah dengan pendiriannya. Sebaliknya, “teori relativitas” penuh dengan hal yang saling bertentangan. Ini merupakan bagian dari kegeniusan Einstein bahwa pada saat permulaan, ketika gagasannya masih merupakan hipotesa yang belum diuji yang dikemukakannya selaku orang muda belasan tahun yang samasekali tidak dikenal, dia tak pernah membiarkan kontradiksi yang nyata-nyata ada ini dan mencampakkan teorinya. Sebaliknya malahan dia dengan sangat cermat dan hati-hati merenungkan terus hingga ia mampu menunjukkan bahwa kontradiksi ini hanya pada lahirnya saja sedangkan sebenarnya tiap masalah selalu tersedia untuk memecahkan kontradiksi itu dengan cara yang halus namun cerdik dan tegas.
Kini, kita anggap teori Einstein itu pada dasarnya lebih “correct” ketimbang teori Newton. Jika begitu halnya kenapa Einstein ditempatkan Lebih bawah dalam daftar tingkat urutan buku ini?. Alasannya tersedia. Pertama, teori-teori Newtonlah yang merupakan peletak dasar dan batu pertama ilmu pengetahuan modern dan teknologi. Tanpa karya Newton, kita tidak akan menyaksikan teknologi modern sekarang ini. Bukannya Einstein.
Ada lagi faktor yang menyebabkan mengapa kedudukan Einstein dalam urutan seperti yang pembaca saksikan. Dalam banyak hal, perkembangan suatu ide melibatkan sumbangan pikiran banyak orang. Ini jelas sekali misalnya dalam ihwal sejarah sosialisme, atau dalam pengembangan teori listrik dan magnit. Meskipun Einstein tidak 100% merumuskan “teori relativitas” dengan otaknya sendiri, yang sudah pasti sebagian terbesar memang sahamnya. Adalah adil mengatakan bahwa ditilik dari perbandingan arti penting ide-ide lain, teori-teori relativitas terutama berasal dari kreasi seorang, si genius dan si jempolan.
Einstein. tahun 1879, di kota Ulm, Jerman. Dia memasuki perguruan tinggi di Swiss dan menjadi warganegara Swiss tahun 1900. Di tahun 1905 dia mendapat gelar Doktor dari Universitas Zurich tetapi (anehnya) tak bisa meraih posisi akademis pada saat itu. Di tahun itu pula dia menerbitkan kertas kerja perihal “relatif khusus,” perihal efek foto elektrik, dan tentang teori gerak Brown. Hanya dalam beberapa tahun saja kertas-kertas kerja ini, terutama yang menyangkut relativitas, telah mengangkatnya menjadi salah seorang ilmuwan paling cemerlang dan paling orisinal di dunia. Teori-teorinya sangat kontroversial. Tak ada ilmuwan dunia kecuali Darwin yang pernah menciptakan situasi kontroversial seperti Einstein. Akibat itu, di tahun 1913 dia diangkat sebagai mahaguru di Universitas Berlin dan pada saat berbarengan menjadi Direktur Lembaga Fisika “Kaisar Wilhelm” serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Jabatan-jabatan ini tidak mengikatnya untuk sebebas-bebasnya mengabdikan sepenuh waktu melakukan penyelidikan-penyelidikan, kapan saja dia suka.
Pemerintah Jerman tidak menyesal menyiram Einstein dengan sebarisan panjang kedudukan yang istimewa itu karena persis dua tahun kemudian Einstein berhasil merumuskan “teori umum relativitas,” dan tahun 1921 dia memperoleh Hadiah Nobel. Sepanjang paruhan terakhir dari kehidupannya, Einstein menjadi buah bibir dunia, dan hampir dapat dipastikan dialah ilmuwan yang masyhur yang pernah lahir ke dunia.
Karena Einstein seorang Yahudi, kehidupannya di Jerman menjadi tak aman begitu Hitler naik berkuasa. Di tahun 1933 dia hijrah ke Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi dan di tahun 1940 menjadi warga negara Amerika Serikat. Perkawinan pertama Einstein berujung dengan perceraian, hanya perkawinannya yang kedua tampaknya baru bahagia. Punya dua anak, keduanya laki-laki. Einstein meninggal dunia tahun 1955 di Princeton.
Einstein senantiasa tertarik pada ihwal kemanusiaan dunia di sekitarnya dan sering mengemukakan pandangan-pandangan politiknya. Dia merupakan pelawan teguh terhadap sistem politik tirani, seorang pendukung gigih gerakan Pacifis, dan seorang penyokong teguh Zionisme. Dalam hal berpakaian dan kebiasaan-kebiasaan sosial dia tampak seorang yang individualistis. Suka humor, sederhana dan ada bakat gesek biola. Tulisan pada nisan makam Newton yang berbunyi: “Bersukarialah para arwah karena hiasan yang ditinggalkannya bagi kemanusiaan!” sebetulnya lebih kena untuk Einstein.

“Guideline of life”..Three variables in the two pyramids..


Dari pengamatan (qs. al alaq : 1-8), memberi pengetahuan, yang kemudian melahirkan setetes ideas pemikiran, yang kritis ketika dihadapkan dengan fenomena kehidupan ini, yang kemudiannya lagi dari setetes ideas pemikiran tersebut telah sedikit mendewasakan akal-rasio, batin-intuitif dalam bentuk segelas pemahaman (guest for understanding).

Tak dapat dielakkan lagi berbagai fenomena yang terjadi disetiap aspek kehidupan ini (agama, moral, hukum, ekonomi, sosial, politik, etc), baik yang sifatnya global maupun nasional telah membawa kita pada satu “titik” yang sama. Keanekaragaman perbedaan diantara kita pun sekarang sudah bukan menjadi suatu kompleksitas masalah untuk diperdebatkan lagi (yang tak habisnya) alias sudah expired.  Tanpa kita sadari!, ada satu “titik” yang telah menyatukan kita dalam suatu ruang khusus, yaitu ketika halnya dihadapkan dengan fenomena kehidupan yang terjadi sekarang ini, pada peradaban manusia dalam mempertahankan eksistensinya.  ”Titik” tersebut itu ialah “kesamaan krisis” (the same crisis).

Kita bisa lihat, eropa yang sekarang sudah tidak dapat lagi mempertahankan hegemoninya, begitupun negara-negara timur terafiliasi dengan “titik” ini, dan bagaimana lagi dengan krisis bangsa ini. Mulai dari krisis intelektual, krisis moral, krisis dunia ekonomi, krisis sosial, krisis kepercayaan terhadap pemerintah, krisis terhadap lembaga-lembaga negara, krisis terhadap lembaga-lembaga hukum dan penegakkan hukum aparat hukum, bahkan sampai pada krisis terhadap legitimasi sebagian undang-undang (yang dibuat oleh sekelompok manusia hedon yang cacat moral dan pincang agamanya).
Hal inilah yang telah melahirkan setetes ideas pemikiran dalam bentuk segelas pemahaman, yang mencoba untuk melihat lagi dan lagi, “taqarrub” dan kemudian mengkoreksinya (diri dan system). Dengan konsep “guideline of life”..Three variables in the two pyramids..
“Guideline of life”..Three variables in the two pyramids. Pedoman hidup dengan 3 variable yang saling berhubungan dengan gambaran pyramid dalam pyramid. Dipahami dan diwujudkan dengan sebaik mungkin dan menyeluruh, yang tidak bisa secara parsial saja. “Three varibale in the two  pyramids”, yang diantaranya : 
The first pyramids : 1. guideline/nash 2. akal/aql 3. intuitif/nafs,
and the 2nd pyramid : 1. hablumminallah 2. hablumminannas, 3. hablumminannar..
1. hablumminallah, adapun hubungan kita manusia sebagai “hamba” yang hina lagi merugi (lihat qs. al ashr 1-3), yang otaknya tak sebesar buah kelapa, alias akal pas-pasan, dengan “Rabb semesta alam” yang menciptakan, yang memelihara, dan yang memberi rezeki, maha suci dan maha segala-galanya. Hal ini harus kita tahu dan paham betul dulu kemudian baru dapat kita amalkan dalam bentuk ibadah.
guideline :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepadaKu”. (qs. adz dzaariyaat : 56)
“Dan beribadahlah kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”. (qs. al hijr : 99 )
“Padahal mereka  tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus dan agar mereka mendirikan shalat dan menunaikan shalat dan demikian itulah orang-orang yang lurus”. (qs. al bayyinah : 5).
ep :
Kalaulah kita jeli, maka kita akan temui rasa kekaguman (sense of wonder) terhadap bangsa ini, lihat “the five principle”  sila pertama “KeTuhanan  Yang Maha Esa”, serta “Konstitusi” negara republik Indonesia pasal 29 (1) “Negara berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa”.
2. hablumminannas, sebagai variable kedua. Hubungan antar sesama manusia, baik itu yang berhubungan dengan muamalah, mu’asyarah, maupun munakahat. Apapun hal itu yang ada relevansinya dengan sesama manusia, hal tersebut pun bisa jadi berupa hubungan interaksi manusia dan hubungan kerja antar manusia (hubungan kerja antara si pemberi pekerjaan dan pekerja, antara murid dan guru, dokter dan pasien, suami dan isteri, dan juga berupa hubungan kerjasama antar negara dalam pergaulan dunia internasional, hubungan kerja antar lembaga-lembaga, badan-badan sosial dan hukum, koorporasi, etc.
Kiranya ada itikad baik dalam hubungan ini, kalaupun mau berkompetisi maka lakukanlah dengan cara yang baik dan sehat, yang pada prinsipnya harus ada keseimbangan antara akal pemikiran dan rasa intuitif (akal sehat dan budi pekerti yang baik) yang berpedoman pada nash :
“al quran”
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?. (qs. fushilat : 53)
“as sunnah”
“Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang musyrik membenci”. (qs. ash shaf : 9)
Qola Rasulullah saw :
“Man tamasaka bi sunnati inda fasadi ummati falahu ajru miiyati sayyid”. (Barang siapa yang berpegang teguh dengan salah satu sunnahku di zaman yang fasad/kerusakan umat ini, maka ia mendapatkan ganjaran seratus pahala mati sahid.
“Man ahya sunnati faqod ahabani waman ahabani kaana ma’afil jannah”.
(Barang siapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia cinta kepadaku dan
barang siapa yang cinta kepadaku maka ia akan masuk syurga bersamaku).
Hal ini, sebagai guideline of life atau hukum normatif yang bersifat imperatif.
guideline :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. (al maidah : 2)
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan dari seorang laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah lebih maha mengetahui dan lagi maha mengenal”. (al hujurat : 13)
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah”. (qs. ali imran : 112)
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai”. (qs. ali imran : 103 )
ep :
Bangsa ini pun punya hal itu, kembali lagi rasa kekaguman itu datang lagi. Lihat “the five principle” sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, dan “konstitusi” negara ini, pada alinea pertama “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa…pri kemanusiaan dan pri keadilan”.
3. hablumminannar, sebagai variable ketiga dari konsep “guideline of life”..Three variables in the two pyramids. Yang dimana hal ini mengatur hubungan kita manusia dengan makhluk lain (alam lingkungan, laut, sungai, gunung, tanah, air, pohon dan tumbuh-tumbuhan, segala macam hewan, dan juga jin dan malaikat, etc), tapi dalam hal ini kita tidak membahasnya (jin dan malaikat) tapi percaya akan eksistensinya, melainkan pada variable ini kita berbicara bagaimana manusia berbuat terhadap alam lingkungannya, baik dalam hal pemanfaatan maupun pelestariannya.
Dalam konteks ini, saya mengambil salah satu contoh saja dari sekian banyak contoh, yaitu yang berhubungan dengan koorporasi, yang dimana koorporasi yang dijalankan manusia sudah tentu terafiliasi dengan alam lingkungannya dalam hal produksi (lingkungan sekitar tempat produksi, bahan mentah produksi, dan hasil sisa produksi yang berupa limbah berbahaya). Hal inilah yang jadi permasalahannya, banyak koorporasi yang dijalankan manusia itu sudah tidak bersahabat lagi dengan alam lingkungannya, atau bisa dikatakan lebih banyak mudhoratnya daripada manfaatnya. Alam ini deperuntuhkan untuk berkhidmat kepada manusia demi kelangsungan hidupnya (kesejahteraan/kemakmuran) yang bersifat “keperluan/kebutuhan”, dengan catatan dalam hal penggunaannya tidak melampaui batas, serta harus ada itikad baik dalam hal pelestariannya. Koorparasi dalam hal ini kiranya harus punya komitmen akan prinsip CSR’nya (Coorporate Social Responsibility) agar menjadi koorporasi yang baik dengan sifat GCG’nya (Good Coorporate Governance).
guideline :
Agar baik adanya dalam konteks ini (hubungan manusia dengan alam lingkungan), kiranya harus ada wujud yang nyata dari manusia, karena dasarnya manusia yang berhajat, alam yang berkhidmat, maka lagi dan lagi pendekatannya sama seperti pada variable pertama dan kedua, yaitu harus dengan adanya keseimbangan antara akal/aql dan intuitif/nafs yang disandarkan pada nash (al quran dan as sunnah) sebagai “guideline” yang sifatnya membimbing dan memberi petunjuk.
“Wahai Tuhan kami, tidakklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka”. (qs. ali imran : 191)
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan untuk kepetinganmu apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi, dan menyempurnakan untukmu nikmatNya lahir batin”. (qs. luqman : 20)
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya”. (qs. hud : 61)
ep :
Lagi dan lagi bangsa ini punya hal itu, lihat “Konstitusi” NKRI pasal 33. 
cy.p :
1. “Guideline of life” sebagai pedoman hidup, dalam hal ini berupa nash (al quran dan as sunnah), bukan cuma diakui keberadaannya, tapi harus ada wujud yang nyata dalam pelaksanaannya!.
2. Keseimbangan antara akal/aql (logika akali) yang berupa ilmu empirik dan intuitif/nafs (logika fitrah) yang berupa ilham.
clp :
1. The logic foundation,
2. Kebebasan yang sebebas-bebasnya, tanpa adanya ketentuan dari sebuah pedoman, yang telah menafikkan nilai religi dan nilai moral. 
Wujud serta impelementasi daripada konsep inilah yang telah melahirkan manusia-manusia terbaik/pilihan yang pernah ada disepanjang peradaban manusia.
“Kamulah sebaik-baik ummat yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah”. (qs. ali imran :110)
Mereka ialah para anbiya as beserta orang-orang yang mengikuti mereka, diantaranya nabi Syits as dan Idris as dengan sekelompok masyarakat yunani kuno, nabi Ibrahim as dan Ismail as dengan masyarakat arab kuno, nabi Musa as dan Harun as dengan sekelompok manusia dari kaumnya bani israel pada peradaban mesir kuno, nabi Isa as dengan para sahabatnya (al hawariyyun) beserta sekelompok orang yang mengikutinya, dan sampai kepada baginda Muhammad Rasulullah saw bersama para sahabat ra dan pengikutnya.
Merekalah yang tadinya dalam kegelapan (jahiliyah), telah di didik/digembleng oleh baginda Rasulullah saw akan perkara iman terlebih dahulu dan terutama (selama 13 tahun), kemudian barulah di didik akhlak (attitude) mereka, di didik juga bagaimana mereka harus berbuat serta bagaimana seharusnya mereka berhubungan dengan “The three variables”.
Mereka para sahabat ra, yang diantaranya :
Abu bakar as shiddiq ra
Umar bin khatab ra
Ustman bin affan ra
Ali bin abu thalib ra
Thalhah ra
Zubbair ibnu awwam ra
Sa’ad bin abi waqash ra
Said bin zaid ra
Abdurahman bin auf ra
Abu ubaidah ibnu jarrah ra, etc.
Merekalah yang tadinya diperbudak isi kepalanya dengan dunia, yang kemudian telah mampu meletakkan dunia dibawah telapak kaki mereka-mereka, karena telah paham dengan dunia yang bukan “tujuan” melainkan hanya berupa “keperluan” saja. Mereka adalah dai, alim, juga ahli ilmu (ahli hal kepemimpinan, ahli dalam strategi perang, ahli dalam berdagang/bisnis, ahli dalam hal ketatanegaraan dan diplomasi, etc).
Ada lagi mereka yang mengikuti para sahabat ra, mereka yang dari golongan tabi’in, yang diantaranya :
Said al musayyib rah
Urwah ibnu zubair rah
Al hasan basri rah, etc
dan dari golongan ulama, mereka diantaranya :
Abu hasan al asy’ari rah
Imam syafi’i rah
Imam hanafi rah
Imam hambali rah
Imam malik rah
Imam ghazali rah
Syaikh
  abdul qadir jaelani rah
Syaikh maulana muhammad ilyas rah, etc
Dan kemudian, mereka yang sebagai pemimpin, dan ilmuwan abad pertengahan, mereka diantaranya :
Khalifah harun al rasyid
Khalifah umar bin abdul aziz
Al idris
Al farabi
Al jabari
Al jazari
Al kindi
Al khawarizmi
Al battani
Ibnu sina
Ibnu khaldun
Ibnu rushd, etc.
Mereka adalah dai, alim, ahli agama dan ahli dalam bidang keilmuwan mereka (ahli dalam hal kepemimpinan/leadership, ekonomi, sosial, ketatanegaraan, diplomasi, kesehatan, kedokteran, kejiwaan, astronomi, geografi, fisika, kimia, matematika, sastra, etc). Dan semua mereka pantas disebut sebagai orang-orang polimath, karena bisa bukan disatu bidang saja tapi lebih.
Dan lagi untuk bangsa ini pun mereka ada atau pernah ada, mereka diantaranya :
9 wali
Fatahillah (faletehan)
Nurudin ar ramiri
Imam bonjol
Pangeran diponegoro
Kiai mojo
Kh. hasyim asyari
Buya hamka, etc
Dan untuk semua mereka-mereka yang saya tidak sebut juga tidak saya ketahui, tapi yang pasti Allah maha mengetahui, sedangkan nama-nama mereka telah disebut-sebut dimajelisnya para malaikat.
cnt :
Artikel ini didedikasikan secara umum, atas dasar fikir dan risau untuk umat seluruh alam!.

– Manusia dalam hal ini, yang memilih jalan kehidupan yang baik, yang bukan menurut kita (yang diciptakan), tapi baik menurut Rabb (yang menciptakan).
“Dan sudah diilhamkan di tiap diri untuk memilih mana jalan kebaikan dan mana jalan keburukan”. (qs. asy syams : 8)
Dan serta secara khusus, untuk tiap diri manusia-manusia bangsa ini!.
“bangunlah jiwanya bangunlah raganya untuk Indonesia Raya”
:).. 
Ehmm..akhir kata “Wassalamualaikumwrwb”..